Ketika mata telah tertutup
Kala jantung lembut berdegup
Terjatuh begitu dalam aku
Menuju petala mimpi tentangmu
Di petala pertama, dimensi tiga
Aku mendengarmu tertawa dengan
Dia, sosok yang selalu ada
Setelah tak ada kita
Di petala kedua, dimensi empat
Aku menyadari bahwa kau
Tidak melihat ke arahku
Lagi, seperti yang kuingat
Di petala ketiga, dimensi lima
Aku melihatmu mulai berpaling
Padaku, ketika dia di samping
Dirimu yang sejauh mata
Di petala keempat, dimensi enam
Aku menantimu yang melangkah
Pelan, tak ada yang kaugenggam
Senyum di wajahmu manis merekah
Di petala kelima, dimensi tujuh
Aku membiarkan rindu meluruh
Satu-satu, di hadapanmu yang
Tak lagi berupa sebuah bayang
Di petala keenam, dimensi delapan
Aku merasakan kehadiran
Seseorang yang tak lagi ada
Begitu lama, di kenyataan
Di petala ketujuh, dimensi sembilan
Aku menatap sepasang mata yang
Tersenyum, menyampaikan perasaan;
Menemukanku sebagai tempat pulang
Manakala sukma merasuk raga
Hatiku menjaga sesuatu tetap ada;
Kita, yang saling mencintai jiwa
Melintasi dimensi dan petala
No comments:
Post a comment