Engkaulah keniscayaan
Yang sejak kali pertama
Mataku terpaku menatap
Sanubari ingin menetap
Engkaulah keniscayaan
Yang semenjak semula
Jantungku gemar berdebar
Firasat menggelombang getar
Engkaulah keniscayaan
Kendatipun raga kita
Saling berlawanan
Jiwa kita berhadapan
Engkaulah keniscayaan
Walaupun jemari kita
Saling berjauhan
Hati kita berdekatan
Engkaulah keniscayaan
Manakala yakinku menerbang
Langit menjulang tinggi dan
Raguku tenggelam di laut hilang
Engkaulah keniscayaan
Tatkala percayaku menyentuh
Dinding hatimu yang berlapisan
Untuk kemudian luruh seluruh
Engkaulah keniscayaan
Dalam selembar kertas yang
Kuterbangkan untuk mengucapkan
Segala kata agar tak menguap hilang
Engkaulah keniscayaan
Di antara kaosnya kenyataan
Dirimulah seindah ketidakteraturan
Dalam hidupku yang rapi bertatanan
No comments:
Post a comment