Ada sesak yang mendesak
Ingin hati berteriak
Entah mengapa, pada apa
Taktahu apa-apa
Hingga tiba masa
Tatkala kau menyapa
Mencariku di mana
Menyirat jumpa
Adalah Tuhan yang telah
Menuntun hatimu yang lelah
Menujuku yang gelisah
Sampai hilang yang resah
Menangislah, menangislah
Bersamaku seperti kita pernah
Meski bukan aku sandarmu
Kita selalu saling menahu
Tidak ada berubah walau satu
Engkau yang paham akanku
Aku yang mengerti akanmu
Satu-satu, kita kembali satu
Syukurku tiada terhitung
Sebab sungguh, datangmu
Adalah sepaling untung
Untuk pulang kupikir semu
Kehadiranmu adalah yang pertama
Dari keajaiban yang tak semua orang punya
Kembalimu adalah yang menjadi nyata
Merupa sebuah keajaiban kedua
No comments:
Post a comment