Atas nama hujan, aku sungguh-sungguh
mensyukuri segala yang pernah ada di antara kita. Entah apakah sebenarnya yang
membawa kita sampai ke sini, yang mempertemukan kita dahulu kala, yang membuat
kita merasa memiliki mayapada yang hanya dimengerti tiap-tiap kita.
Atas nama hujan, berani aku berkata
bahwa jiwa kitalah yang saling menemukan manakala raga kita bahkan tidaklah
saling mengenali. Terpujilah sang kala yang mengisi ruang di antara kita,
sebelum segalanya menjadi berbeda dan tidak akan pernah lagi menemui kata sama.
Rencana Tuhan betul-betul presisi dan sempurna; tentang pertemuan kita, tentang
terpisahnya kita, tentang terikatnya kita, tentang kosongnya kita, tentang
hilangnya kita, jua tentang utuhnya kita bersama.
Atas nama hujan, pernah aku
benar-benar ingin lupa, menghilangkan segala tentangmu yang tak lagi seharusnya
kuingat sebab tak pantas lagi aku mencintai memori saat sadar semua tak bisa
diulangi. Terkadang dalam benakku tersirat bahwa yang sesungguhnya selalu
kujaga adalah kenangan tentang kita, bukan rasa yang ada; bahwa yang sebenarnya
selalu kucintai adalah ingatan tentangmu, bukan dirimu.
Atas nama hujan, telah aku upayakan
berbagai usaha—pergi, menghilang, menolak percaya, mengabaikan pertanda,
mematikan hati, bersembunyi, lari. Akan tetapi, tiadalah yang benar-benar mampu
membuang perasaan dan membalikkan hati kecuali Tuhan yang menghendaki. Semesta
seakan-akan tak pernah bosan menunjukkan padaku hingga sekecil hal tentangmu.
Atas nama hujan, ada kata-kata yang
pernah kutitipkan di antara rintiknya yang terbawa dingin angin. Pernahkah
mencapaimu? Pernahkah kaudengar bisikan hatiku? Pernahkah kau menemukanku
ketika kau bahkan telah melupakan seluruhku darimu? Pernahkah kau merasakan ada
aku yang selamanya tidak mampu menghilangkanmu meski hanya dari sesedikitku?
Atas nama hujan, aku mengaku; kaulah
satu-satunya inginku. Semesta sudah pasti tahu jika semenjak jiwaku melihat
jiwamu, tak ada selainmu. Hanya kamu. Hanya dirimu. Hanya satu kau yang
kubiarkan menggetarkan langit bersamaku. Di mana pun aku berada, pada waktu apa
pun aku tinggal, teguh aku kepadamu, yakin aku akan selalu menemukanmu seiring
menunggumu menemukanku.
Semuanya kata²nya ku suka puitis banget, ngenaa, speechless deh. Tampilan blogmu juga keren. Ku suka yang, "bahwa yang sebenarnya selalui kucintai adalah ingatan tentangmu, bukan dirimu." Dan terakhir, "yakin aku akan selalu menemukanmu seiring menunggumu menemukanku."
ReplyDeleteTerima kasih banyak, ya, sudah berkunjung dan meninggalkan jejak ^_^
Delete